JURNAL PEMBELAJARAN Pengaruh Pembelajaran Berdiferensiasi terhadap Hasil Belajar Siswa

 

JURNAL PEMBELAJARAN

Pengaruh Pembelajaran Berdiferensiasi terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X di SMK Negeri 1 Tabulahan ”

 

 

 

AKSI NYATA MODUL I

MERANCANG PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

 




 

 

 

 

 

 

Disusun oleh :

Nama                             :  Arif Seven, S.Pd

Guru Bidang Studi         : Biologi

Instansi                   : UPTD SMKN 1 TABULAHAN


A. LATAR BELAKANG

Pembelajaran berdiferensiasi adalah suatu pendekatan pembelajaran yang mengakui bahwa setiap siswa memiliki gaya belajar, minat, dan kemampuan yang berbeda-beda. Dalam pembelajaran ini, guru menyesuaikan materi, proses, produk, dan lingkungan belajar untuk memenuhi kebutuhan individu setiap siswa. Ada beberapa hal sebagai dampak positif adanya pembelajaran berdiferensiasi diantaranya :

1.       Mengoptimalkan potensi siswa

Setiap siswa memiliki potensi yang unik. Pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan kemampuan dan minat mereka, sehingga mereka dapat mencapai potensi maksimal.

  1. Meningkatkan motivasi belajar

Ketika siswa merasa materi pelajaran relevan dan menantang, motivasi belajar mereka akan meningkat. Pembelajaran berdiferensiasi dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih menyenangkan dan menarik bagi siswa.

  1. Menghilangkan kegagalan belajar

Dengan memberikan berbagai pilihan tugas dan aktivitas, siswa yang kesulitan dengan satu cara belajar dapat mencoba cara lain yang lebih sesuai dengan gaya belajar mereka.

  1. Mempersiapkan siswa untuk dunia nyata

Di dunia yang semakin kompleks, kemampuan untuk belajar secara mandiri dan beradaptasi dengan berbagai situasi sangat penting. Pembelajaran berdiferensiasi membantu siswa mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut.

 

B. RUMUSAN MASALAH

Penerapan pembelajaran berdiferensiasi di SMK Negeri 1 Tabulahan telah membawa angin segar dalam proses pembelajaran. Sebelumnya, pembelajaran cenderung monoton dan kurang mengakomodasi perbedaan individual siswa. Namun, dengan pendekatan yang lebih personal ini, baik guru maupun siswa merasakan peningkatan yang signifikan. Guru merasa lebih puas karena dapat memenuhi kebutuhan belajar setiap siswa secara optimal. Sementara itu, siswa merasa lebih termotivasi dan terlibat aktif dalam pembelajaran. Hal ini tercermin dari peningkatan nilai rata-rata siswa, meningkatnya jumlah siswa yang aktif bertanya, atau meningkatnya partisipasi siswa dalam diskusi kelas.

 

C. PENERAPAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran Berdiferensiasi adalah sebagai berikut :

A.   Tujuan Pembelajaran

Menjelaskan struktur dan fungsi sistem pencernaan manusia

B.    Rencana Asesmen

Ø  Indikator/Kriteria Keberhasilan / KKTP

Yang guru lakukan adalah menentukan indicator yang ingi di capai dalam pembelajaran tersebut lebih dahulu setealah itu melangkah ke hal yang selanjutnya. Adapun contohnya adala

1.    Peserta didik mampu menjelaskan pengertian struktur dan fungsi pencernaan pada manusia

2.    Peserta didik mampu memahami proses  percernaan pada manusia

 

 

Ø  Asesmen Awal / Diagnostik

Sebelum memulai pembelajaran berdiferensiasi yang dilakukan oleh guru terlebih dahulu adalah memberikan Asesmen Awal untuk dapat memetakan level pemahaman masing-masing siswa

 

Ø  Asesmen Formatif

Setelah membagi kelompok di assessment awal, maka langkah selanjutnya adalah melakukan assessment formatif dalam proses inti kegiatan. Rencana asesmen formatif yang akan di lakukan adalah dengan melakukan ceklis untuk mengetahui level pemahaman setiap siswa sesuai dengan kemampuan mereka.

Ø  Asesmen Sumatif

Hal ini di maksudkan untuk memberikan tes akhir berupa tes sumatif kepada seluruh peserta didik setelah mereka melalui beberapa tahapan asesmen formatif sebelumnya. Dan dari hasil asesmen ini guru akan memberikan penilaian akhir.


Contoh Tujuan Pembelajaran

1.    Siswa dapat menjelaskan struktur dan fungsi sistem pencernaan manusia.

  • Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi:
    • Tahap Pra-Pembelajaran:
      • Siswa tingkat rendah: Diberikan gambar sistem pencernaan manusia dan diminta untuk mengidentifikasi organ-organ utama.
      • Siswa tingkat sedang: Membuat peta konsep tentang proses pencernaan makanan.
      • Siswa tingkat tinggi: Mencari informasi tentang gangguan pencernaan dan penyebabnya.
    • Tahap Inti Pembelajaran:
      • Siswa tingkat rendah: Membuat model sederhana dari sistem pencernaan manusia menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan.
      • Siswa tingkat sedang: Melakukan simulasi proses pencernaan makanan menggunakan bahan-bahan makanan.
      • Siswa tingkat tinggi: Menganalisis pengaruh jenis makanan terhadap kesehatan sistem pencernaan.
    • Tahap Pasca-Pembelajaran:
      • Semua siswa: Diberikan kuis singkat untuk mengukur pemahaman konsep.
      • Siswa tingkat sedang dan tinggi: Membuat presentasi tentang makanan sehat untuk sistem pencernaan.
      • Siswa berprestasi tinggi: Menganalisis dampak pola makan modern terhadap kesehatan pencernaan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Contoh Tujuan Pembelajaran

2.    Siswa dapat menjelaskan proses mitosis dan meiosis.

  • Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi:
    • Tahap Pra-Pembelajaran:
      • Siswa tingkat rendah: Diberikan gambar sederhana tahapan mitosis dan meiosis.
      • Siswa tingkat sedang: Membuat diagram Venn untuk membandingkan mitosis dan meiosis.
      • Siswa tingkat tinggi: Mencari informasi tentang kelainan genetik yang disebabkan oleh kesalahan pada proses pembelahan sel.
    • Tahap Inti Pembelajaran:
      • Siswa tingkat rendah: Membuat model sederhana dari kromosom dan proses mitosis.
      • Siswa tingkat sedang: Melakukan simulasi proses meiosis menggunakan manik-manik berwarna.
      • Siswa tingkat tinggi: Menganalisis dampak mutasi pada proses pembelahan sel.
    • Tahap Pasca-Pembelajaran:
      • Semua siswa: Diberikan kuis singkat untuk mengukur pemahaman konsep.
      • Siswa tingkat sedang dan tinggi: Membuat poster tentang pentingnya mitosis dan meiosis dalam kehidupan.
      • Siswa berprestasi tinggi: Menganalisis hubungan antara proses pembelahan sel dengan pertumbuhan dan perkembangan organisme.

 

D.   Prinsip Utama Pembelajaran Berdiferensiasi:

  • Kenali siswa: Setiap siswa memiliki gaya belajar, minat, dan kemampuan yang berbeda.
  • Fleksibilitas: Sediakan berbagai pilihan tugas dan aktivitas untuk mengakomodasi perbedaan individu.
  • Berikan umpan balik: Bantu siswa memahami kekuatan dan kelemahan mereka.
  • Buat lingkungan belajar yang inklusif: Semua siswa merasa dihargai dan termotivasi.

 


Komentar

Postingan Populer