TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (ICT) DALAM PENDIDIKAN
TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI (ICT)
DALAM
PENDIDIKAN
A.
Hakikat
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Memasuki Milenium III ini tak dapat disangkal lagi bahwa teknologi telah merupakan instrumen
utama dari masyarakat dalam mencapai kesejahteraan melalui penciptaan nilai
tambah. Kajian mendalam telah menemukan (discover) bahwa teknologi sebenarnya merupakan hasil
akhir dari suatu proses yang terdiri dari rangkaian subproses penelitian dan pengembangan, invensi,
rekayasa dan disain, manufaktur dan pemasaran. Disini teknologi modern didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang
ditransformasikan kedalam produk,
proses, jasa dan struktur organisasi.
Teknologi diciptakan manusia melalui penerapan (exercise) budidaya akalnya.
Manusia harus mendayakan akal pikirannya dalam me-reka teknologi berdasarkan ratio (nalar) dan
kemudian membuatnya, me-yasanya, menjadi suatu produk yang kongkrit. Teknologi
selalu disandingkan dengan istilah ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan merupakan usaha manusia untuk memahami gejala dan fakta
alam, dan melestarikan pengetahuan tersebut secara konseptional dan sistematis.
Sedangkan teknologi adalah usaha manusia untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan
itu untuk kepentingan dan kesejahteraan. Karena hubungan tersebut maka
perkembangan ilmu pengetahuan selalu terkait dengan perkembangan teknologi,
demikian pula sebaliknya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai ciri eksponensial
yaitu semakin lama semakin cepat, karena hasil dari suatu tahap menjadi dasar
dan alasan bagi tahap selanjutnya. Ditinjau dari peran ekonominya teknologi
merupakan pendorong utama bagi penciptaan nilai tambah ekonomis. Nilai tambah
ini dinikmati oleh para pelaku ekonomi, sehingga menaikkan kualitas
kehidupannya. Dengan naiknya kualitas kehidupan maka semakin besar pula
dorongan untuk penciptaan nilai tambah agar peningkatan kualitas hidup itu
berkesinambungan. Tidak mengherankan bahwa bukan saja perkembangannya semakin
cepat tapi peranan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam masyarakat modern
bertambah lama bertambah penting. Pengembangan ilmu pengetahuan berjalan aktif
di segala bidang yaitu kesehatan, pertanian, ilmu ekonomi, ilmu sosial, ilmu
pengetahuan alam dan sebagainya. Akan tetapi jika diamati lebih teliti ada
empat bidang ilmu pengetahuan dan teknoilogi strategis yang akan menentukan
masa depan dunia, dna karena itu akan berkembang dengan cepat dan dengan
prioritas yang tinggi bagi umat manusia, yaitu :Material, Energi, Mikroelektronik dan Bioteknologi. Secara umum teknologi deawasa ini telah merambah
kepada berbagai aspek di masyarakat, tidakhnya untuk industri, ekonomi, sosial
maupun pendidikan dan khususnya pembelajaran.
Proses dan produk teknologi yang dihasilkan, tidak semuanya dapat
dimanfaatkan dan secara relevan dapat dimanfaatkan untuk pendidikan
terutama untuk proses dan hasil
pembelajaran. Produk teknologi seperti bioteknologi, mikroteknologi dan
material tidak secara langsung diguanakn sebagi alat dan bahan untuk pembelajaran.
Dengan demikian teknologi yang secara langsung relevan dengan pembelajaran
adalah disesuaikan dengan makna pembelajaran itu sendiri. Ase Suherlan (200 : 48) mengemukakan bahwa
pembelajaran pada hakikatnya merupakan komunikasi yang transaksional yang
bersifat timbal balik baik diantara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa
dan lingkungan belajar dalam upaya mencapaian tujuan pembelajaran. Dari makna
pembelajaran di atas terdapat makna inti bahwa pembelajaran harus mengandung
unsur komunikasi dan informasi. Dengan demikian produk dan proses teknologi
yang dibutuhkan dalam pembelajaran sesuai dengan karakteristik tersebut. Dengan
demikian teknologi yang berhubungan langsung dengan pembelajaran adalah
teknologi informasi dan komunikasi (
Information Communication and Technology).
Teknologi Informasi menekankan pada pelaksanaan dan pemprosesan data
seperti menangkap, mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanifulasi atau
menampilkan data dengan menggunakan perangkat-perangkat teknologi elektronik
terutama komputer. Makna teknologi informasi tersebut belum menggambarkan
secara langsung kaitannya dengan sistem komunikasi, namum lebih pada pengolahan
data dan informasi.
Sedangkan teknologi komunikasi menekankan pada penggunaan perangkat
teknologi elektronika yang lebih menekankan pada aspek ketercapaian tujuan
dalam proses komunikasi, sehingga data dan informasi yang diolah dengan
teknologi informasi harus memenuhi kriteria komunikasi yang efektif. Sebagai
contoh salah satu aplikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah
videoconference, yang menggunakan teknologi informasi untuk menghubungkan (networking) antar clien dengan
fasilitas internet, pesan-pesan yang disampaikan oleh kedua belah pihak
diterima, diolah, dianalisis dan ditrasmisikan, oleh teknologi informasi
sehingga sampai pada masing-masing pihak melalui internet dengan jaringan
satelit atau kabel. Peran teknologi komunikasi adalah mengatur mekanisme
komunikasi antar kedua belah pihak dengan cara desain komunikasi yang sesuai,
visualisasi jelas, pesan teks, suara, video memenuhi standar komunikasi,
pengaturan feed back sehingga
komunikasi berlangsung menjadi dua arah.
Secara lebih ringkas, Martin mengemukakan adanya keterkaitan erat antara
Teknologi Informasi dan Komunikasi, teknologi informasi lebih pada sistem
pengolahan informasi sedangkan teknologi komunikasi berfungsi untuk pengiriman
informasi (information delivery). Pembelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi di sekolah memadukan kedua unsur teknologi
informasi dan teknologi komunikasi menjadi Teknologi Informasi dan Komunikasi
dengan tujuan siswa dan guru memiliki kompetensi untuk memanfaatkan teknologi
informasi sebagai perangkat keras dan perangkat lunak untuk mengolah,
menganalisis dan mentransmisikan data dengan memperhatikan dan memanfaatkan
teknologi komunikasi untuk memperlancar komunikasi dan produk teknologi
informasi yang dihasilkan bermanfaat sebagaia alat dan bahan komunikasi
pembelajaran, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
B.
Konsep
dan Fungsi ICT dalam Pendidikan
Seberapa penting ICT dalam pendidikan?
Indonesia adalah
negara kepulauan yang cukup luas, dengan wilayah sebesar 5.193.252 km2
dengan Bentangan Horisontal 1/8 kel. Bumi dan Jumlah Pulau 17.508 dengan Garis Pantai 80.000 km. Jumlah penduudk saat ini adalah
247 juta yang tersebar di 446 Kabupaten/kota, 5.263 Kecamatan dan 62.806 desa.
Dengan potensi yang begitu besar ternyata tidak diimbangi dengan
kemajuan bidang pendidikan dibandingkan dengan negara lain.
Saat ini Masih banyak anak usia sekolah yang belum dapat menikmati pendidikan
dasar 9 tahun, dari anak usia sekolah 7-12 tahun partisipasi siswa untuk
mengikuti pendidikan masih dibawah 80% (APK SMP 85,22; APK SMA 52,2). Tidak
meratanya penyebaran sarana dan prasarana pendidikan/sekolah, sebagai
contoh; tidak semua sekolah memiliki telepon, apalagi koneksi internet, Masih adanya kesenjangan kualitas pendidikan
antara kota dengan desa desa terutama daerah terpencil. Secara umum
masih terdapat kesenjangan antara daerah Indonesia barat dengan daerah Indonesia
timur. Penilaian kualitas pendidikan Indonesia menduduki ranking 112 dari 175 negara
(jauh berada di bawah Malaysia dan Bangladesh). Dan hal tersebut diakibatkan
karena kualitas tenaga pendidik masih perlu ditingkatkan. Saat ini jumlah guru yang ada adalah 2.692.217, dari jumlah trsebut yang memenuhi
syarat sertifikasi 727.381 orang atau sekitar 27%, sehingga diperlukan sekitar 1.964.836
atau 73% guru yang harus itingkatkan kualifikasi pendidikan dan
profesionalismenya. Dan yang juga menjadi masalah
adalah rendahnya tingkat pemanfaatan ICT di sekolah (Digital Divide)
ICT dapat menunjang optimalisasi sekolah, karena
potensi ICT cukup besar, diantaranya (1).Memperluas
kesempatan belajar, (2) Meningkatkan efisiensi, (3) Meningkatkan kualitas
belajar, (4) Meningkatkan kualitas mengajar, (5) Memfasilitasi pembentukan
keterampilan, (6) Mendorong belajar sepanjang hayat berkelanjutan, (7) Meningkatkan
perencanaan kebijakan dan manajemen, (8) Mengurangi kesenjangan digital.
Begitu besar peran
ICT dalam pendidkan sehingga secara khusus pemerintah dalam Pustekkom Diknas
membagi peran ICT di sekolah modern menjadi 7 peran sekaligus sebagi pilar
pendidikan. Ke-7 peran ICT tersebut yaitu :
1. ICT sebagai gudang ilmu pengetahuan. Artinya dengan ICT
sumber ilmu pengetahuan menjadi begitu kaya bahkan melimpah, baik ilmu
pengetahuan inti (core content) dalam
pelajaran sekolah maupun sebagai materi pengaya pembelajaran (content suplement).Pada fungsi ini
internet memiliki peran besar sebagai sumber ilmu pengetahuan yang dapat
diakses secara luas yang didalamnya telah terkoneksi denga ribuan perpustakaan
digital, jutaan artikel/jurnal, jutaan e-book, dan lan-lain.
2. ICT sebagai alat bantu pembelajaran. Artinya bahwa
pembelajaran saat ini lebih mudah dengan bantuan ICT, untuk menghadirkan dunia
di kelas dan dapat disajikan kepada seluruh siswa melalui peralatan ICT seperti
multimedia dan media pembelajaran hasil olahan komputer seperi poster, grafik,
foto, gambar, display, dan media grafis yang lainnya. Pemanfaatan CD
Interaktif, Video Pembelajaran, Multimedia presentasi, e-learning termasuk pada
bagian ini.
3. ICT sebagai fasilitas pendidikan. Dalam hal ini ICT
sebagai saran yang melengkapi fungsi sekolah sebagai lembaga pendidikan,
terutama fasilitas-fasilitas yang bernuansa elektronik seperti labolatorium
komputer, peralatan di laboratorium bahasa, raung multimedia, studio rekaman
suara, studio musik, studio produksi video dan editing.
4. ICT sebagai standar kompetensi. Artinya ICT sebagai
mata pelajaran yang kita kenal Mata Pelajaran TIK. Mata pelajaran ini berisi
standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang harus dikuasi oleh
siswa mulai SD/Mi, SMP/MTs dan SMA/MA, sebagai bekal siswa dalam kehidupannya (life skill) dan bekal melanjutkan pada
jenjang yang lebih tinggi.
5. ICT sebagai penunjang administrasi pendidikan. Misalnya
pemanfaatan software aplikasi untuk membantu administrasi sekolah seperti
pembuatan jadwal, pembuatan database siswa, pembuatan laporan sekolah dan rapot
siswa, pengolahan nilai siswa, dan lain-lain.

6. ICT sebagai alat bantu manajemen sekolah. Manajemen terkait
dengan perencanaan, pengelolaan, pengawasan dan evaluasi penyelengaraan
pendidikan di tingkat sekolah. Fungsi-fungsi tersebut dapat dibantu dengan
pemanfaatan ICT, misalnya melalui program aplikasi pengolah kata dapat membuat
dokumen-dokumen perencanaan sekolah, SIM atau sistem informasi Manajemen
sekolah dapat dibuat sekolah sebagai sumber informasi untuk mempermudah akses
informasi. Melalui Jardiknas, akan terbangun komunitas antar sekolah yang
memudahkan komunikasi antar sekolah. Melalui CCTV saat ini dapat dimanfaatkan
sekolah sebagai salah satu bentuk pengawasan pembelajaran.
7. ICT sebagai imprastruktur pendidikan. Imprastruktur
terkait dengan sarana dan pra sarana lebih luas yang dibutuhkan sekolah
termasuk gedung sekolah, ruang kelas virtual, kelas multimedia, dan pembangunan
koneksi internet seperti pemasangan tower internet.
Seberapa penting ICT dalam pembelajaran?
Seperti uraiandi
atas, fungsi ICT diantaranya sebagai alat bantu pembelajaran, sumber ilmu pengetahuan
untuk optimalisasi proses dan hasil pembelajaran. Terlebih kerangka
pembelajaran (frame work of
instructional) tentang telah mengalami perubahan.
![]() |






Sumber : http://pustekkom.or.id
Pengembangan ICT di
Indonesia secara formal telah menjadi kebijakan depdiknas dalam renstranya
yaitu “Menempatkan ICT menjadi bagian penting upaya peningkatan mutu dan
pemerataan program pendidikan khususnya program wajar dikdas 9 tahun” ICT
diharapkan menjadi katalis untuk mendongkrak mutu pendidikan, terutama
kaitannya dengan konsep life skill, bahwa setiap anak harus memiliki
keterampilan nyata untuk bekal dalam kehidupannya dan diantaranya untuk
bekerja. ICT dianggap sebagai salah satu bekal untuk siswa, karena ICT mejadi
sesuatu yang sangat dibutuhkan di masyarakat, apakah sebagai oprator, teknisi,
system analyst, atau programmer. Kebijakan tersebut dikuatkan dengan
dimasukkannya dalam kurikulm sekolah dan memiliki posisi yang wajib untuk
dikuasai oleh semua siswa dengan berbagai jejang pendidikan.



Bgaimana kedudukan ICT dalam pembelajaran itu?
Dalam konteks
pembelajaran di sekolah selalu akan terkait dua pihak utama yaitu siswa dan
guru. Yang diharapkan terjadi diantara keduanya adalah interaksi pedagogis yang
intensif dan transaksional. Baik guru maupun siswa memiliki peran untuk saling
memberikan informasi (knowledge
sharring). Siswa tidak dipandang sebagai individu yang pasif namun aktif
sebagai pembelajar. Untuk terjadinya interaksi inilah dibutuhkan alat (tools) yang berbasis ICT. Secara umum
ada 3 fungsi ICT dalam pembelajaran ini, yaitu :
1.
Sebagai
alat bantu guru
2.
Sebagai
alat bantu interaksi siswa dan guru
3.
Sebagai
alat bantu siswa.
Sebagai alat bantu guru, beberapa contoh
aplikasi diantaranya : (1) alat evaluasi siswa (student evaluation system), (2), Sumber refreni bahan ajar (Knowledge reference), (3) Evaluasi
kinerja siswa (student evaluation
performance), (4) simulasi kasus (case
simulation system), (5) Multimedia pembelajaran (multimedia instructionl system), (6) animasi peristiwa (event animation), (7) komunikasi antar
guru (inter teacher communication).
Sebagai alat bantu interaksi siswa dan guru. Dalam hal ini ICT
dapat berperan sebagai alat untuk mengefektifkan dan meningkatkan kadar interaksi
antara siswa dan guru. Selain interaksi lagsung (direct interaction), juga interaksi maya (virtual interaction). Interaksi maya memiliki kelebihan karena
dapat terjadi dimana saja dan kapan saja “any
time any where” dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, internet
adalah media yang cocok untuk tujuan tersebut. Contoh aplikasi ICT sebagai alt
bantu interaksi diantaranya : (1) komunikasi guru siswa (teacher-student
communication system), (2) kolaborasi kelompok studi (workshop system), (3) manajemen
kelas terpadu (integration cource system).
Sebagai alat bantu
siswa. Peran siswa yang utama adalah belajar “learning”, belajar membutuhkan cukup banyak bahan dan alat, ICT
memiliki peran yang strategis untuk membantu masalah tersebut. Contoh aplikasi
ICT sebagai alat bantu bagi belajar siswa adalah; (1). Buku interaktif (interactive story book), (2) belajar
mandiri (self learning system), (3)
latihan soal (cources practising),
(4) multimedia untuk belajar, (5)
simulasi pembelajaran (simulation tools),
(6) alat karya siswa (productivity tools),
(7) komunikasi antar siswa (intra
communiction tools)
Bagaimana ICT dalam meningkatkan mutu guru?
Kompetensi yang
diharapkan dikuasai guru adalah kompetensi pedagogis, dan kompetensi profesional,
sesuai Peraturan Mentri Pendidikan Nasional no.16/2007. Indikator guru yang
bermutu adalah guru yang memiliki kompetensi tersebut. Permasalahannya adalah
bagaimana cara untuk meningkatkan kompetensi tersebut? Ada banyak cara yang
ditempuh, untuk meningkatkan kualifikasi menjadi S-1, pemerintah
menyelenggarakan program S-1 bagi guru SD melalui program PJJ PGSD, Dual Mode
juga program UT. Untuk program peningkatan kualifikasi kademik dan profesional
yang sifatnya non gelar, perlu dilakukan secara mandiri, melalui optimalisasi
pemanfataan ICT, dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. ICT literacy. ini adalah tahap awal bagi guru untuk mengoptimalisasikan
ICT adalah dengan menguasai dasar-dasar ICT agar guru “melek ICT”. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara : mengikuti pelatihan / training juga workshop , kursus,
tentang konsep dan aplikasi ICT.
2.
Information Access. Mengakses informasi di internet untuk
memperkaya wawasan dan informasi tentang pendidikan, Beberapa situs resmi
pendidikan diantaranya : http://www.depdiknas.go.id/,
informasi seputar kurikulum : http://www.puskur.net/. Informasi tentang
standar pendidikan (BNSP) : www.bnsp.go.id/, Informasi tentang
sekolah : http://www.sekolah-online.net/ informasi seputar komunitas
guru : http://duniaguru.com, dan
lain-lain.
3.
Content Access. Mengakses
informasi yang dapat menperkaya bahan-bahan yang disajikan dalam pembelajaran,
memperkaya materi pelajaran untuk bahan pembelajaran siswa baik berbasis teks
maupun bahan ajar multimedia. Beberapa situs yang bagus diantarnya : situas resmi yang dikeluarkan oleh Pustekkom sebagai pusat sumber belajar (http://www.e-dukasi.net/). Situs pendidikan
lainnya : http://www.e-smartschool.com/,
http://pendidikan.net/. Informasi tentang
buku sekolah elektronik yang dapat di download secara gratis dapat diakses di :
http://bse.depdiknas.go.id/.
4.
Pedagogic Resources Access. Mengakses sumber informasi
yang berkaitan dengan upaya peningkatan kompetensi pedagogik guru. Banyak situs
yang menyediakan bahan/materi seputar media pembelajaran, strategi
pembelajaran, PTK, evaluasi pembelajaran, desain pembelajaran, dan lain-lain.
Misalnya http://kurtek.upi.edu/media.,
desain pembelajaran : http://www.instructionaldesign.org/,
media pembelajaran : http://www.educationalmedia.com/Merchant2/merchant.mv,
evaluasi pembelajaran : http://www.oic.id.ucsb.edu/Resources/ClassAssessment.html.
5.
Resources Sharring. Melalui
internet guru dapat berdiskusi, bertukar informasi, pengalaman dan pendapat
melalui fasilitas millis/groupmail, juga dapat mengaktualisasikan diri dengan
membuat web pribadi (personal web)
yang juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk siswa. Fasilitas
penyedia blog gratis diantaranya ; blogspot, multiply, wordpress. Co.cc, Contoh
: http://cepiriyana.blogspot.com.
C.
Beberapa Aplikasi Teknologi (ICT) Dalam
Pembelajaran
1. ICT sebagai Sumber
Belajar
ICT sebagai sumber belajar dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu pertama, sumber belajar yang dirancang atau
secara sengaja dibuat untuk pembelajaran disebut juga learning resources by
design misalnya : buku, brosur, ensiklopedia, film, video, tape, slide, film
strip, dll, kedua sumber belajar dimanfaatkan dan tidak secara sengaja
dirancang untuk pembelajaran yang ada
disekitar kita.Sumber belajar ini disebut juga learning resources by
utilization. Misalnya : alam sekitar, pasar, toko, museum, tokoh masyarakat dan
sebagainya. Semua sumber belajar baik yang dirancang maupun yang tidak
dirancang dapat diklasifikasikan yang meliputi : orang, peralatan, teknik dan
metode, dan lingkungan. Secara rinci sumber belajar terdiri dari :
JENIS SUMBER BELAJAR
|
PENGERTIAN
|
CONTOH
|
|
Dirancang
|
Digunakan
|
||
1. Pesan (Massage)
|
Informasi yang
harus disalurkan oleh komponen lain berbentuk ide, fakta, pengertian, data
|
Bahan-bahan
pelajaran
|
Cerita rakyat,
dongeng, legenda, nasihat, dll.
|
2. Manusia (People)
|
Orang-orang
yang menyampaikan informasi atau menyalurkan pesan (informasi pembelajaran)
|
Guru / dosen,
dosen, mahasiswa, pembicara pakar, konsultan,
|
Pemuka
masyarakat, pengusaha, politisi, pimpinan kantor, responden, dll
|
3. Bahan (material)
|
Sesuatu bisa
disebut media / software yang mengandung pesan untuk disajikan melalui
pemakaian peralatan
|
Transparansi,
film slide, buku, bagmbar, liflet, brosur, modul, digital library (CD buku)
|
Relief, candi,
arca, peralatan teknik, , dll.
|
4. Peralatan (device)
|
Sesuatu dapat
disebut media (hardware, yang menyalurkan pesan, untuk disajikan bersama
dengan software)
|
OHP, Multimediua projector, Slide
projector, Film, TV, Kamera, Whiteboard
|
Generator,
peralatan kesenian, alat-alat kendaraan, mesin, dll
|
5. Teknik /
metode (technice)
|
Prosedur yang
disiapkan dalam mempergunakan bahan pelajaran , peralatan, situasi, kondisi
peralatan untuk menyampaikan pesan
|
Ceramah,
diskusi, Contextual Teaching Learning, Simulasi, Demonstrasi, Kuliah,
Seminar, Belajar Mandiri.
|
Permainan,
saresehan, percakapan biasa (spontanitas), dll.
|
6. Lingkungan (Setting)
|
Situasi sekitar
dimana pesan disalurkan / ditransmisikan
|
Ruang kelas,
laboratorium seni, perpustakaan, auditorium
|
Taman, kebun, gunung, bukit, musieum, toko,
tempat wisata.
|
Berdasarkan tabel tersebut ICT terdapat pada
peralatan (device) atau tools dan juga pada bahan pembelajaran (teaching matterials)
2. Aplikasi
Multimedia
Teknologi perangkat keras yang berkernbang
cukup lama, telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam kegiatan
presentasi., Saat ini teknologi pada bidang rekayasa komputer menggantikan
peranan alat presentasi pada masa sebelumnya. Penggunaan perangkat lunak
perancang presentasi seperti Microsoft power point yang dikernbangkan oleh
Microsoft inc" Corel presentation yang dikernbangkan oleh Coral
inc" hingga perkernbangan terbaru perangkat lunak yang dikernbangkan
Macromedia inc, yang mengernbangkan banyak sekali jenis perangkat lunak untuk
mendukung kepentingan tersebut. Berbagai perangkat lunak yang memungkinkan
presentasi dikemas dalam bentuk multimedia yang dinamis dan sangat menarik.
Perkernbangan perangkat lunak tersebut didukung oleh perkernbangan
sejumlah perangkat keras penunjangnya.
Salah satu produk yang paling banyak mernberikan pengaruh dalam penyajian bahan
presentasi digital saat ini adalah perkernbangan monitor, kartu video, kartu
audio serta perkernbangan proyektor digital (digital image projector) yang
memungkinkan bahan presentasi dapat disajikan secara digital untuk
bermacam-macam kepentingan dalam berbagai
kondisi dan situasi, serta ukuran ruang
dan berbagai karakteristik audience.
Tentu saja hal ini menyebabkan perubahan besar pada trend metode
presentasi saat ini.
Pengolahan bahan presentasi dengan
menggunakan komputer tidak hanya untuk dipresentasikan dengan menggunakan alat
presentasi digital dalam bentuk Multimedia projector (seperti LCD, In-Focus dan sejenisnya),
melainkan juga dapat dipresentasikan melalui peralatan proyeksi lainnya,
seperti over head projector (OHP) dan film slides projector yang sudah lebih
dahulu diproduksi. Sehingga lembaga atau instansi yang belum memiliki perangkat
alat presentasi digital akan tetapi telah memiliki kedua alat tersebut, dapat
memanfaatkan pengolahan bahan presentasi melalui komputer secara maksimal.
Proses pernbelajaran memandang bahwa presentasi merupakan salah satu metode
pernbelajaran. Penggunaannya yang menempati frekuensi paling tinggi
dibandingkan dengan metode lainnya. Berbagai alat yang dikernbangkan, telah
mernberikan pengaruh yang sangat basar bukan hanya pada pengernbangan kegiatan
praktis dalam kegiatan presentasi pembelajaran akan tetapi juga pada
terori-teori yang mendasarinya. Perkembangan terakhir pada bidang presentasi
dengan alat bantu komputer telah menyebabkan perubahan tuntutan penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan dalam berbagai aspek. Diantaranya tuntutan terhadap
peningkatan kemampuan dan keterampilan para guru / dosen, dosesn,
instruktur/widiaiswara serta para
professional lainnya di dalam mengolah bahan-bahan pembelajaran/pelatihan ke
dalam media presentasi yang berbasis komputer.
- Penggunaan bahan Pembelajaran Interaktif (CBI)
Berkembangnya ilmu dan teknologi, membawa perubahan pula pada learning matterial atau bahan belajar.
Sebelum berkembangnya teknologi komputer bahan belajar yang pokok digunakan
dalam dunia pendidikan adalah semua yang bersifat Printed Matterial, seperti halnya buku, modul, makalah, majalah,
koran, tabloid, jurnal, hand out liflet, buklet dan sebagainya yang semuanya
menggunakan bahan tercetak. Adanya perubahan dalam bidang teknologi khususnya
teknologi informasi, membawa paradigma
baru pada larning matterial dan Learning Method. Produk TI dewasa ini telah memberikan
alternatif berupa bahan belajar yang dapat digunakan dan diakses oleh peserta
didik yang tidak dalam bentuk kertas namun berbentuk CD, DVD, Flashdisk, dll.
Inti dari bahan tersebut adalah berupa program/software yang dapat dimanfaatkan
apakah sekedar mengambil data, membaca, download bahkan sampai berinteraksi
antara program dengan mahasiswa dan guru / dosen dengan memanfaatkan komputer
sebagai perangkat utama. Dalam terminologi teknologi pembelajaran konsep
tersebut dikenal dengan istilah pembelajaran berbasis komputer atau CBI (Computer Based Instruction). Dalam hal ini komputer tidak hanya dimaknai
sebagai ilmu yang harus dipelajari mahasiswa (computer as science) namun komputer sebagai alat yang
membantu untuk mempebelajari berbagai
materi pelajaran (computer as tools).
Karakteristik CBI :
a. Representasi Isi
Pembelajaran interaktif tidak
sekedar memindahkan teks dalam buku, atau modul menjadi Pembelajaran interaktif
, tetapi materi diseleksi yang betul-betul representatif untuk dibuat
Pembelajaran interaktif. Misalnya khusus materi yang perlu terdapat unsur
animasi, video, simulasi, demonstrasi dan games, mahasiswa tidak hanya membaca
teks tetapi juga melihat animasi tentang sebuah proses menyerupai proses yang
sebenarnya, sehingga mempermudah pemahaman dengan biaya yang relatif lebih
rendah dibanding langsung pada objek nyata.
b. Visualisasi dengan video dua dimensi , tiga dimensi dan animasi
Materi dikemas secara multi
media terdapat didalamnya teks, animasi, sound dan video sesuai tuntutan
materi. Teknologi 2D dan 3D dengan kombinasi teks akan mendominasi kemasan
materi, hal ini cukup efektif untuk mengajarkan materi-materi yang sifatnya
aplikatif, berproses, sulit terjangkau, berbahaya apabila langsung
diperaktekan, memiliki tingkat keakurasian tinggi. Misalnya proses perakitan
mesin, proses terjadinya hujan, proses peredaran darah pada tubuh, perubahan
wujud benda dll dengan logika yang sama
dapat dibuat dengan teknologi animasi.
c. Menggunakan warna yang penuh/menarik dan grapik dengan resolusi yang
tinggi.
Tampilan berupa template
dibuat dengan Teknologi Rekayasa Digital dengan resolusi tinggi tetapi support
untuk setiap spech sistem komputer. Tampilan yang menarik dengan memperbanyak
image dan objek sesuai tuntutan materi, akan meningkatkan ketertarikan
mahasiswa terhadap materi pengajaran, tidak membuat jenuh, bahkan menyenangkan.
Penggunaan template banyak warna untuk mahasiswa pra-sekolah dan SD cenderung
lebih disukai sesuai dengan tingkat perkembangannya.
d. Tipe-tipe pembelajaran yang bervariasi.
Kami juga menawarkan variasi
type pembelajaran sesuai dengan kajian teori dalam “Computer Based Instruction”
atau CBI, yakni 4 type pembelajaran : (1) Tipe Pembelajaran Tutorial, (2) Tipe
Pembelajaran Simulasi (3) Tipe Pembelajaran Permainan/Games, (4). Tipe
Pembelajaran Latihan (Drills). Penggunaan type ini dapat dirancang secara
terpisah atau kolaboratif diantara ketiganya, disesuaikan dengan tuntutan
materi dan permintaan pembuatan.
e. Respon Pembelajaran dan Penguatan
Pembelajaran interaktif
berbasis Web memberikanrespon terhadap stimulus yang diberikan oleh mahasiswa
pada saat mengoperasikan program. Komputer telah diperogram dengan menyediakan
data based terhadap kemungkinan jawaban yang diberikan oleh mahasiswa. Selain
itu setiap respon dimungkinkan untuk
diberikan penguatan (reinforcemen) secara otomatis yang telah
terprogram, penguatan terhadap jawaban
benar dan salah dari mahasiswa. Reinforcemen
diberikan untuk meningkatkan motivasi dan ketertarikan mahasiswa pada program.
f.
Mengembangkan prinsip Self Evaluation
Pembelajaran interaktif berbasis Web juga
menyediakan fasilitas dimana mahasiswa dapat melatih kemampuan dalam penguasaan
materi dengan menjawab soal-soal yang telah disediakan. Mahasiswa juga dapat
melihat skor hasil belajar yang diperoleh. Program akan menyediakan fasilitas
dimana mahasiswa dapat mengulangi mempelajari materi jika score belum maksimal.
Khusus untuk type pembelajaran Drills, program dirancang dengan lebih banyak
menyuguhkan soal latihan untuk mengasah kemampuan mahasiswa.
4. Teknologi
Cetak (Printed Technology)
Bahan pembelajaran dapat
dikemas dalam bentuk printed matterial
yaitu bahan-bahan yang tercetak, misalnya modular, pembelajaran terprogram,
bahan ajar suplemen, buku, booklet, liflet, dan lain-lain. Dengan pendekatan
teknologi pendidikan pengemasan bahan ajar perlu memperhatikan aspek-aspek
diantaranya : keterbacaan visual, belajar tuntas, menarik minat, reinforcemen.
Yang dimaksud dengan keterbacaan visual adalah bahan ajar harus memiliki
keterbacaan yang tinggi oleh pengguna diantaranya pemilihan gambar atau
ilustrasi sesuai dengan tema / isi dibuat sederhana dan tidak terlalu terkesan
ramai. Penggunaan bahasa simplel sesuai dengan kaidah dan tingkat kesulitan
bahasan (skup dan seqwence) sesuai dengan tingkatan usia pembaca. Selain itu
diperhatikan juga aspek pemilihan warna dan penggunaan outline. Beberapa jenis
printed matterial diantaranya :
a. Pengajaran Terprogram
Pengajaran terprogram
(proggrame instruction) merupakan salah satu sistem pembelajaran individual
dimaan mahasiswa belajar dengan program ini dapat terjadi di luar kelas tanpa
kehadiran guru / dosen..Dalam pembelajaran terprogram terdapat beberapa model
atau tipe yang dikemukakan oleh para ahli secara umum terdapat dua tipe yaitu
tipe linear dan tipe bercabang (branching). Pada setiap tipe disusun menjadi
beberapa frame atau bingkai.tiap bingkai mengandung beberapa unsur yaitu : (a)
informasi sesuatu yang disampaikan, (b) pertanyaan sebagai bahan latihan, (c)
respon yang berfungsi sebagai kunci jawaban.
b. Pembelajaran Modular
Modul adalah kesatuan
program yang dapat mengukur tujuan pembelajaran. Modul juga dapat dipandang
sebagai paket program yang disusun dalam bentuki satuan tertentu guna keperluan
belajar. Secara lebih lengkap modul adalah satu unit program belajar yang
mengajar terkecil yang secara terinci menggariskan (1). Tujuan pokok materi
yang dipelajari (tujuan umum) (2). Tujuan instruksional khusus, (3) Pokok
materi yang akan dipelajari, (4) kedudukan dan fungsi satuan dalam kesatuan
program yang lebih luas, (5) peran guru / dosen dalam kegiatan belajar
mengajar, (6) Alat dan sumber yang akan dipakai, (7)kegiatan belajar mengajar
yang akan dilaksanakan dan (8) lembaran-lembaran kerja mahasiswa yang harus
dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran.
Manfaat model untuk pembelajaran adalah : (1). Terdapat peningkatan
motivasi belajar secara maksimal, (2) adanya peningkatan kreativitas guru /
dosen dalam mempersiapkan alat dan
bahan-bahan yang diperlukan dan pelayanan individual yang lebih optimal, (3).
Adanya prinsip maju berkelanjutan yang tidak terbatas. (4). Adanya perwujudan belajar yang lebih berkonsentrasi.
5. Pemanfaatan
Internet sebagai Sumber Belajar
Karakteristik
internet mengapa diperlukan untuk pembelajaran adalah Internet telah
menggunakan teks, grafik, video dan juga audio secara bersamaan. Internet juga
dapat menjangkau student di mana saja tanpa memperhatikan tempat dan waktu.
Internet dapat memberikan layanan video walaupun tidak sebagus videotape, TV
ataupun CD-ROM. Internet dapat berinteraksi secara real time, tapi tidak sebaik
seperti telepon ataupun video konverensi. Internet dapat memberikan informasi
secara tekstual, tetapi tidak selengkap buku atau majalah. Tetapi mengapa saat
ini Internet sangat diperlukan? Jawabannya karena Internet mempunyai beberapa
keunggulan dibandingan media lain. Internet mengkombinasikan kelebihan dari
media lain sehingga penyampaian video dan suara lebih baik dari buku, lebih
interaktif dari videotape dan seperti halnya CD-ROM, Internet dapat
menghubungkan orang dari berbagai tempat dengan mudah dan cepat. Keuntungan
yang lain, Internet bukan hanya media penyampai tetapi juga dapat sebagai
content provider. Oleh karena itu tidak dapat dipungkiri bahwa Internet
merupakan sumber informasi terbesar dan beragam saat ini.
Materi suatu pelajaran
merupakan kombinasi dari beberapa elemen, antara lain:
·
textual material
·
simulation models
·
exercises
·
problems
·
feedback information, etc.
Tiap tipe dari
materi tersebut dapat dijelaskan dan disampaikan dalam beberapa cara. Hal yang
harus diperhatikan dalam penyampaian suatu materi oleh penyelenggara adalah
selengkap apa materi yang diberikan ke student sehingga menimbulkan respek
kepada student terhadap informasi tersebut dan seberapa jauh materi tersebut
dapat mensupport keinginan student untuk menerima atau memahami instruksi yang
diharapkan? Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan dalam proses
belajar melalui Internet:
·
Information servers (manual, buku,
expositions, bibliographies, programs, dll.)
·
Distribusi materi pendidikan (texts, programs)
·
Kurikulum, bimbingan pelajaran dan latihan dalam bentuk hypertext
format
·
Implementasi collaborative work
(dynamic hypertext, conferencing system, co-writing)
·
Question & Answering
·
Antarmuka ke lokal klien (simulasi, programming environments, tutors,
dll.)
Dalam hal disain lingkungan
belajar. Membentuk lingkungan belajar artinya membentuk suatu
lingkungan yang merupakan proses penyampaian suatu sumber materi dan bagaimana
strategi komunikasi yang digunakan antara guru / dosen dan murid atau antara
murid itu sendiri dalam suatu proses belajar. Komunikasi dapat dilakukan dengan
beberapa cara antara lain melalui videoconference, email, chatting, ataupun
melalui telepon. Keputusan untuk menentukan desain web, email yang digunakan,
juga menginstall sistem manejemen kursus merupakan hal yang terpenting dalam
pembentukan lingkungan belajar. Desain proses yang dilakukan penyelenggara
pendidikan dapat mengikuti cara konvensional: Menentukan karakteristik group
student, Spesifikasi keinginan student, Identifikasi
subyek materi dan aktivitas penilaian, Menentukan strategi pengajaran, Desain sumber materi dan strategi komunikasi yang digunakan, Implementasi desain
dalam bentuk percontohan dan dicobakan ke representative students, Peninjauan dan validasi kembali desain, Install and deliver, Monitor and review.
Referensi :
Alessi M. Sthephen
& S.R., Trollip. 1984 Computer Based
Instruction Method & Development, New Jersley : Prentice-Hall, Inc.
Abbe, B (2000)
Instructional and Cognitive Impact Of Web Based Education. Hersey : Idea Group
Publishing
Alan Januszewski,
2001, Educational Technology : The
Development of a Concept, Librarion unlimited.Inc.
Asep Saepudin, Penerapan
Teknologi Informasi Dalam Pendidikan Masyarakat, Jurnal Teknodik,
Edisi No.12/VII/Oktober/2003.
Blank , C.J. (2000).
“A Ten Level Web Integration Continu for Higher Education”. Idea Groub
Publishing
Budi Rahardjo, Proses
e-Learning di Perguruan Tinggi, Seminar & Workshop, ITB, 11
Desember 2003.
Barbara B. Seels,
Rita C. Richey, 1994 , Instructiuonal
Technology : The Definition and Domains of The Field, AECT Washington
DC.
Cepi
Riyana, 2004, Strategi implementasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan menerapkan Konsep Instructional
Technology, Jurnal Edutech, Jurusan Kurtek Bandung.
James, (199), School Based Planning In
Information And Communication Technology: Principles, Templates &
Guidelines. Tersedia : http://csile.oise.utoronto.ca/edmind/edmind.html.
Romi Satria Wahono, Strategi Baru Pengelolaan Situs eLearning
Gratis, http://www.ilmukomputer.com, 2003.
UNESCO , 2002 : “Information And Communication
Technology In Education A
Curriculum For chools And Programme Of Teacher Development” Prance
Komentar